Minggu, 11 September 2011

BUAH KELENGKENG

      Indonesia saat ini mengalami ancaman serius dalam bidang kerusakan lingkungan seperti banjir,polusi udara-air-darat,kekeringan dan sebagainya hingga berdampak (kerusakan) sosial ekonomi kesehatan yang membuat taraf hidup rakyat merosot tajam.

Perlu upaya dimana penanggulangan kerusakan lingkungan memiliki konvergensi dengan peningkatan kesejahteraan rakyat. Bila pilihan ini dilakukan ternyata dibutuhkan banyak persyaratan dan ternyata banyak menemui kendala,seperti media apa yang cocok dalam penanggulangan kerusakan lingkungan –sebut saja—polusi udara di kota ternyata bisa menaikkan taraf hidup masyarakat. Media yang bisa ditanam secara mudah, dengan lahan yang tidak terlalu luas, mudah dijangkau oleh kebanyakan rakyat, memiliki kala produktifitas yang cukup lama, bernilai gizi dan bernilai ekonomi tinggi. Salah satu dari sedikit pilihan itu adalah lengkeng.

Long yen (baca : lung yen artinya mata naga), demikian orang Cina menyebut tanaman lengkeng, telah lama dikenal orang sebagai buah meja. Buah tanaman yang termasuk anggota famili Sapidanceae ini memiliki citarasa yang khas, manis berair serta aroma harum. Buah lengkeng selain lezat disantap ternyata juga memiliki kandungan gizi yang baik (286 kal, 45 mg kalsium dan 196 mg fosfor).

Disamping itu si mata naga ini juga dipercaya memiliki khasiat obat, misalnya untuk penyakit salesma, radang tenggorokan, luka bakar, memar, insomnia dan untuk memulihkan stamina wanita sehabis melahirkan.

Syarat Hidup Lengkeng

Bibit lengkeng
Bibit lengkeng
Faktor yang berpengaruh terhadap tanaman lengkeng adalah ketinggian tempat tumbuh dari permukaan laut. Selama ini diketahui lengkeng hanya dapat hidup dan berbuah di daerah dataran tinggi. Hal ini berkaitan dengan kondisi suhu ideal bagi pertumbuhannya, yaitu 20-33 o C pada siang hari dan 15 – 22 o C pada malam hari.
Beberapa dasawarsa terakhir, para pemulia tanaman mampu menghasilkan babarapa jenis lengkeng yang dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah yang bersuhu panas.
Kelembaban udara ideal bagi pertumbuhan lengkeng adalah 65-90 % dan curah hujan 2500-4000 mm/tahun. Tanaman lengkeng dapat hidup di hampir berbagai jenis tanah, namun yang terbaik adalah lempung berpasir dan mengandung kapur, atau pada jenis tanah andosol. Jenis tanah latosol juga cocok bagi tanaman lengkeng. Namun pada dasarnya membutuhkan tanah yang subur dan banyak mangandung zat organik, bersifat porous, keasaman 5,5 – 6,5 serta memiliki aerasi dan drainase yang baik.
Beberapa varietas baru
Jenis lengkeng yang telah banyak dikenal selama ini, umumnya dapat tumbuh dan berbuah dengan baik di daerah dataran tinggi, meski ada sebagian yang adaptif di dataran rendah tetapi umur panennya lama ( di atas 8 tahun). Belakangan ini mulai dikenal beberapa jenis lengkeng yang dapat tumbuh bahkan berbuah dengan lebat di dataran rendah serta bersifat genjah (paling cepat berbuah umur 8 bulan).
1. Diamond Rever
Verietas ini berdaun hijau cerah, lebar dan tepinya bergelombang. Tajuknya kompak dan sosoknya cenderung melebar ke samping daripada ke atas. Sangat cocok dijadikan tanaman peneduh (di Vietnam telah dimanfaatkan sebagai tanaman penghijauan sejak tahun 1986). Daging buahnya relatif tebal dan berair saat dikupas. Lengkeng jenis ini bisa berbuah pada umur 8-12 bulan untuk lengkeng vegetatif, dan 2 – 3 tahun untuk lengkeng generatif. Diamond rever termasuk jenis yang mudah berbuah, bahkan tanpa perlakuan khusus dan sangat produktif (tanaman berusia 3 tahun dapat berbuah 80-100 kg permusim panen)
2. Pingpong
Lengkeng pingpong dahannya cenderung memanjang, lentur dan menjulur ke segala arah. Daun berwarna hijau tua dan berukuran kecil menggulung ke belakang. Ukurang buah lebih besar daripada Diamond River, beraroma harum, daging buah cukup tebal, biji besar, kulit tipis, dan tidak berair. Lengkeng vegetatif bisa berbuah pada umur 8-12 bulan dan lengkeng generatif berbuah saat berumur 2-3 tahun. Sayangnya jenis ini kurang produktif disbanding Diamond rever, mungkin tipe percabangan yang tidak serimbun diamond rever adalah penyebabnya.
3. Itoh
Sepintas penampilan itoh mirip dengan diamond river dengan daun lebar dan bergelombang. Kualitas buah paling unggul daripada yang lain. Daging tebal, manis, kering dan berbiji tebal. Lengkeng itoh hasil cangkokan berbuah 7-10 bulan tanam dari bibit berumur 6 bulan. Namun di Indonesia belum terbukti berbuah, meski sampai saat ini para pekebun masih terus berusaha membuahkannya.
Cara Tanam dan Perawatan
1.Penyiapan lahan
Dibuat lubang 60 x 60 x 60 cm s/d 80 x 80 x 80 cm
Lubang diangin-anginkan selama 1 minggu (bila drainase baik) bila drainase kurang baik 2-3 minggu
Disiapkan media, tanah gembur : pupuk kandang : pasir = 1: 2 : 1
2.Penanaman
Bibit yang baru di beli jangan langsung ditanam, karena biasanya masih stres akibat pengangkutan. Bibit dibiarkan dulu hingga terlihat segar dan tidak ada daun yang berguguran. Polybag bibit digores dengan silet tajam, kemuarkan bibit dan tanahmya, bila tanah terlalu gembur diberi sedikit tekanan, bila tanah terlalu keras medianya sedikit digaruk / digemburkan. Letakkan pada lubang dan timbun dengan media yang telah disiapkan. Perhatikan agar sambungan bibit tidak tertutup tanah.
3.Pemupukan
Setelah 1,5 bulan tanaman dipupuk dengan pupuk NPK 1 sendok makan NPK/10 L air, siram disekitar tanaman. Pemupukan selanjutnya setiap 2 bulan sekali. Perlu diperhatikan, bahwa jenis Diamond rever sangat sensitive terhadap overdosis pupuk.
4.Pengairan
Tanaman disiram secara teratur 2 hari sekali. Pada tanaman dewasa dapat dilakukan stress air selama kurang lebih 2 minggu untuk merangsang pembungaan, lalu selanjutnya kembali disiram secara teratur.
5.Pemangkasan
Percabangan yang optimal sangat diperlukan untuk meningkatkan produktifitas tanaman. Pemangkasan pertama dapat dilakukan sekitar 2 bulan setelah tanam. Tanda tanaman yang siap dipangkas adalah: daun menua dan batang berwarna kecoklatan. Tanaman dipangkas 5-10 cm dari ujung pucuk, 2 cm dari ruas batang terdekat. Tinggi tanaman sedapatnya dipertahankan 2,5 – 3 m untuk memudahkan perawatan dan pemanenan.. Tunas air juga harus dibuang, karena tunas air menyebabkan tanaman rimbun dan lembab sehingga dapat mengundang hama.
6.Pemasangan Penyangga
Cabang lengkeng sangan getas, buahnya juga sangat banyak sehingga batang mudah patah/belah. Oleh karena itu perlu dibuatkan sugang untuk menyangga tanaman. Sugang dibuat pada saat tanaman berumur setahun sebagai berikut:
- Siapkan 4 tonggak setinggi 2 m, pasang di sekeliling tanaman
- Jarak tonggak ke batang tanaman 80-100 cm
- Pasang galang pada tonggak sebanyak 2 susun
- Setelah tanaman berumur 2 tahun, sugang harus diganti dengan kayu yang lebih kuat, sbb:
- Siapkan tonggak setinggi 4-5 m sebanyak 6-9 tonggak
- Pasang galang sebanyak 3 susun pada tonggak dg ketinggian 60, 90, 120 cm.
7. Pembungaan
Sebenarnya jenis Diamond rever mudah berbuah tanpa perlakuan khusus. Namun biasanya para pekebun merangsang pembungaan diantaranya sbb:
- 2 minggu setelah pemupukan terakhir semprotkan novelgro atau nutrifarm ke seluruh tajuk tanaman (1/4 cc / L air)sebagai perekat gunakan APSA
- Saat buah sebesar pentul korek kembali semprotkan pupuk daun.
Prospek Agrobisnis Lengkeng
Bertanam lengkeng dataran rendah cukup menjanjikan. Pada tahun pertama produksi baru 5 kg namun dari tahun ke tahun mengalami peningkatan pesat hingga mencapai 80 – 100 kg pada tahun ketiga. Dengan harga jual Rp. 7.500 di tingkat pekebun, pada tahun kedua produksi, keuntungan telah dapat dituai.
Selain itu permintaan pasar terhadap buah lengkeng juga cukup besar. Menurut data salah seorang importir di Jakarta, setiap minggunya Jakarta menghabiskan 8-10 ton buah lengkeng sementara Jawa Tengah dan Jawa Timur masing-masing 6-7 ton dan 8 ton perminggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar