Jumat, 28 Oktober 2011


BAHAN  TAMBANG DAN GALIAN
Bahan tambang yang banyak terdapat di Yogyakarta adalah batu gamping sebagai bahan dasar pembuatan semen. Batu gamping banyak tersebar di wilayah Lendah,Sentolo,Pengasih,Girimulyo, dan Samigaluh,Kulon progo.Untuk wilayah Gunung kidul, batu gamping merata dari wilayah Parangtritis sampai Wonosari.Secara tradisional, batu gamping diolah untuk bahan campuran materiel bangunan rumah.Lempung dan pasir kwarsa sebagai bahan sekunder pembuatan semen juga banyak di temukan di Kulon progo. Di daerah Bantul lempung dibuat gerabah bernilai seni tinggi terutama daerah kasongan dan panjang rejo.
Bahan tambang yang menjadi primadona di wilayah Gunungkidul adalah batu paras.Batu ini berguna sebagai bahan pembuatan berbagai bentuk patung dan perhiasan bangunan. Setiap hari, ribuan kubik batu paras atau batu pasir diangkut keluar dari Gunung kidul dan Bantul.
Batu andesit yang banyak terbenam di lereng Gunung Merapi merupakan bahan ubin. Pasar penjualannya merambah hingga Eropa. Masyarakat menggunakan batu andesit ini untuk bahan bangunan. Di Magelang batu ini dijadikan bahan pembuatan patung Buddha.
Pasir besi yang terdapatdi sepanjang Pantai Glagah merupakan bahan tambang yang bernilai ekonomi cukup tinggi.Pasir putih di sepanjang pantai  krakal adalah bahan galian yang berfungsi sebagai penjaga ekosistem pesisir. Di wilayah Sleman setiap harinya ada ratusan truk yang hilir mudik mengangkut pasir.Endapan materiel vulkanik berupa pasir dan batu erupsi tahun 2006 yang tertampung di sepanjang hulu sungai gendol di perkirakan tidak habis di gali dalam waktu 30 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar